(Mazmur 127:4) Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Ayat ini menunjukkan betapa anak muda memiliki potensi yang sangat besar. Banyak hal besar di dunia ini yang terjadi karena anak-anak muda bergerak melakukan sesuatu.
Dari sejarah bangsa Indonesia kita tahu, bahwa perjuangan mengusir penjajah sudah terjadi beberapa ratus tahun , tapi selalu gagal dan mudah diredam karena perlawanannya bersifat kedaerahan. Hingga muncullah beberapa anak muda seperti dr. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeradji yang pada tanggal 20 Mei 1908, mendirikan organisasi pemuda yang diberi nama Boedi Oetomo. Organisasi inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal bagi kegerakan anak muda seluruh nusantara. Hingga pada tahun 1928, gerakan anak-anak muda ini bersatu dalam suatu Konggres Pemuda II dan mengikrarkan persatuan Indonesia.
Sejak saat itulah bentuk perjuangan melawan penjajah bukan lagi bersifat kedaerahan, tapi semangat untuk mewujudkan cita-cita berdirinya Negara Indonesia. Hanya dibutuhkan 17 tahun, yaitu tahun 1945, Indonesia benar-benar menjadi negara yang merdeka.
Contoh kegerakan anak muda yang mengubahkan sejarah dunia baru-baru ini adalah The Arab Spring, sebuah gelombang revolusi unjuk rasa dan protes anak-anak muda yang terjadi di dunia Arab. Sejak 18 Desember 2010, telah terjadi revolusi di Tunisia dan Mesir; perang saudara di Libya; pemberontakan sipil di Bahrain, Suriah, and Yaman; protes besar di Aljazair, Irak, Yordania, Maroko, dan Oman, dan protes kecil di Kuwait, Lebanon, Mauritania, Arab Saudi, Sudan, dan Sahara Barat. Dampak The Arab Spring ini mengubah wajah Negara-negara Arab menjadi lebih demokratis. Bahkan beberapa diantara tokoh kegerakan ini akhirnya mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian. Saat anak muda bergerak dalam potensi mereka, perubahan besar terjadi!
Namun ada beberapa kelemahan yang melekat dalam diri anak-anak muda, sehingga mengunci potensi besar mereka. Kita harus mengenali kelemahan-kelemahan tersebut sehingga tidak terjebak di dalamnya. Kita juga belajar dari para anak muda dalam Alkitab yang berhasil mengatasi segala kelemahan itu, sehingga hidup[nya dipakai Tuhan sebagai alat bagi kemuliaan-Nya. Kelemahan-kelemahan anak muda adalah :
- TIDAK PUNYA MIMPI
Survey menyatakan bahwa 97% lulusan SMU belum tahu tujuan hidupnya. Artinya hanya 3% anak-anak muda lulusan SMU yang sudah tahu tujuan hidup selanjutnya yang sesuai dengan minat bakatnya dan sejalan dengan keinginan orangtua mereka. Banyak anak-anak muda yang belum membangun mimpi dalam hidupnya. Banyak yang lebih suka ‘mengalir’ mengikuti keadaan sekitarnya. Tidak heran, banyak orang yang kuliah atau bekerja tidak sesuai dengan potensi dasar mereka, sehingga tidak maksimal di masa depannya.
Alkitab menceritakan seorang anak muda pemimpi yang bernama Yusuf. Ia adalah anak muda yang hidupnya sangat terarah karena memiliki tujuan yang jelas sehingga berhasil. Walaupun untuk menggapai masa depan cemerlangnya ia harus menghadapi banyak tantangan, tapi orang yang memiliki mimpi, memiliki daya tahan.
- TAKUT SAKIT/ TAKUT GAGAL… TIDAK MAU SUSAH.
Ketakutan akan kegagalan membuat banyak anak muda tidak berani mencoba, sehingga mengunci potensi dalam diri mereka. Belajarlah dari Daud, Disaat tidak satupun tentara Israel yang berani maju melawan Goliat, Daud berani mengambil resiko menghadapi Goliat dan menang. Petrus berhasil berjalan di atas air karena berani meninggalkan ‘comfort zone’ nya! Disaat murid-murid lain nyaman diatas perahu, Petrus memutuskan untuk melangkah meninggalkan perahu menghampiri Yesus. Dari semua murid Yesus, hanya dialah yang pernah mengalami mujizat berjalan di atas air. Gideon, seorang pemuda penakut, berhasil membebaskan bangsanya dari penjajahan Midian setelah mengalami perubahan gambar diri yang benar. Ia melangkah mempercayakan semua usahanya ke dalam tangan Tuhan yang menyertainya. Anak muda, jangan takut gagal! Melangkahlah dan teruslah mencoba! Jika mengalami kegagalan, cobalah lagi! Kegagalan adalah ibu kandung dari kesuksesan.
- MEDIOKLETIS : RATA-RATA, ASAL-ASALAN
Banyak anak muda yang menjalani kehidupannya dengan sikap rata-rata. Asal bersekolah, asal kuliah, asal naik kelas, asal bekerja, asal tugas selesai, tanpa mempedulikan hasil atau kualitas dari sekolah atau pekerjaannya. Padahal dalam kompetisi kehidupan di masa depan, hanya yang terbaik sajalah yang akan menang. Dalam pembuangan Babel banyak sekali orang Yahudi yang diangkut kesana, banyak yang dijadikan budak, tapi ada beberap aanak muda yang memiliki kualitas hidup yang baik, sehingga dipilih menjadi orang-orang kepercayaan raja. Mereka adalah Daniel, Sadrakh, Mesakh & Abednego. Bahkan Daniel menjadi penasehat para raja selama empat musim pergantian raja. Ester terpilih menjadi ratu karena ia terbaik di antara wanita lain seantero Persia. Para pengubah dunia adalah mereka yang bekerja dengan kualitas Ilahi, bukan rata-rata!
(Amsal 22:29) Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina. Kunci agar kita tidak asal-asalan dalam mengerjakan segala sesuatu adalah ( Kolose 3:23 ) Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
- TIDAK PUNYA PRINSIP YANG KUAT… TERLALU FLEKSIBEL
Fleksibel itu baik, tapi jangan terlalu lentur sehingga tidak punya prinsip hidup. Orang seperti ini akan selalu terombang-ambing dan tidak tenang hidupnya. Dia akan menjadi orang yang tidak punya prioritas hidup. Bahkan apa yang penting dan berguna diabaikan, yang tidak penting dan sia-sia malah dikerjakan. Pada akhirnya hidupnya tidak menghasilkan apa-apa. Untuk memiliki prinsip yang kuat dalam hidup ini, seseorang harus berani mendisiplin diri dan siap menanggung resiko. Sama seperti Sadrakh, Mesakh & Abednego adalah orang-orang yang memegang prinsip, yaitu saat mereka diperintahkan untuk menyembah patung mereka menolaknya dan tetap memegang prinsip tetap menyembah Allah.
Jangan ijinkan kelemahan-kelemahan generasi itu ada dalam kehidupanmu!
(1 Tim 4:12) Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Kotbah Minggu 12 feb 2017 - IR 5, Pdm. Satrio
Sumber gambar ilustrasi: google.com
No comments:
Post a Comment