KESAKSIAN KELUARGA (2)


KESAKSIAN KELUARGA (2)
Kolose 3:18-4:2

Keluarga orang-orang percaya seharusnya menjadi keluarga yang bersaksi. Bukan hanya ercerita tentang kebaikan Tuhan, namun lewat tindakan dan suasana keluarga kita, boleh menjadi saksi hidup bagaimana kita terus merasakan kebaikan Tuhan . Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kita juga menjadi saksi kebaikan Tuhan lewat hal yang kita kerjakan, lewat pekerjaaan atau profesi kita. Namun juga ketika kita hidup dalam keluarga, lembaga terkecil ini juga akan menjadi alat kemuliaan Tuhan
Ada hal yang bisa kita alami dan kerjakan :

1. Hidup dalam kerukunan
Dari ayat diatas sangatlah jelas mengenai peran masing-masing anggota keluarga. Bagaimana suami mengasihi istri dan istri tunduk kepada suami.Bagaimana ada kasih antara orang tua dan anak, maka disitulah akan tercipta kerukunan. Mazmur 133, menjelaskan bahwa ketika ada kerukunan maka ada berkat yang tercurah. Ketika keluarga rukun, maka akan mencerminkan pribadi Sang pemberi damai sejahtera.

2. Miliki sikap kerja keras
Dalam Kol 3:23 dikatakan bahwa “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Ini juga mengajarkan kita dalam keluarga harus memiliki sikap bekerja keras. Sehingga bukan menjadi pribadi yang bermalas-malasan dan terus menuntut berkat Tuhan. Namun ddengan semangat kerja yang antusias, justru akan menjadi teladan bagi sekitar kita.

3. Hidup dalam doa dan ucapan syukur
Dalam Kolose 4:2 dikatakan : Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Kehidupan doa dan ucapan syukur menjadi gaya hidup keluarga orang percaya. Ketika kita memiliki gaya hidup menggerutu dan dan ada ucapan syukur dalam keluarga, maka justru akan menjadi cerminan yang kurang baik.
Sharingkan :
1. Bagaimana terus menjada kerukunan dlaam keluarga ?
2. Dengan kondisi yang tidak mudah, bagaimana mengembangkan sikap antusias dalam bekerja?

No comments:

Post a Comment