Foto Dok. Multimedia Bethany Salatiga |
POLA ASUH ORANGTUA MENENTUKAN
PRIBADI ANAK
Setiap orang umumnya akan menikah dan
memiliki anak. Anak adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga dan kita didik
sedemikian rupa agar setelah mereka besar dapat menjadi orang yang berguna bagi
masyarakat, bangsa dan negara serta dapar membahagiakan dan membanggakan orang
tua yang telah susah payah membesarkannya dengan cina dan kasih sayang.
A. Tipe-Tipe Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak :
1. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah jenis pola mengasuh
anak yang cuek terhadap anak. Jadi apa pun yang mau dilakukan anak
diperbolehkan seperti tidak sekolah, bandel, melakukan banyak kegiatan maksiat,
pergaulan bebas negatif, matrialistis, dan sebagainya.
Biasanya pola pengasuhan anak oleh orangtua
semacam ini diakibatkan oleh orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan,
kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan mengasuh anak
dengan baik. Dengan begitu anak hanya diberi materi atau harta saja dan
terserah anak itu mau tumbuh dan berkembang menjadi apa.
Anak yang diasuh orangtuanya dengan metode
semacam ini nantinya bisa berkembang menjadi anak yang kurang perhatian, merasa
tidak berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemampuan sosialisasi yang buruk,
kontrol diri buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan lain
sebagainya baik ketika kecil maupun sudah dewasa.
2. Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan anak
yang bersifat pemaksaan, keras dan kaku di mana orangtua akan membuat berbagai
aturan yang saklek harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan
sang anak. Orang tua akan emosi dan marah jika anak melakukan hal yang tidak
sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tuanya.
Hukuman mental dan fisik akan sering diterima
oleh anak-anak dengan alasan agar anak terus tetap patuh dan disiplin serta
menghormati orang-tua yang telah membesarkannya.
Anaka yang besar dengan teknik asuhan anak
seperti ini biasanya tidak bahagia, paranoid / selalu berada dalam ketakutan,
mudah sedih dan tertekan, senang berada di luar rumah, benci orangtua, dan
lain-lain. Namun di balik itu biasanya anak hasil didikan ortu otoriter lebih
bisa mandiri, bisa menjadi orang sesuai keinginan orang tua, lebih disiplin dan
lebih bertanggungjawab dalam menjalani hidup.
3. Pola Asuh Otoritatif
Pola asuh otoritatif adalah pola asuh orangtua
pada anak yang memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi
berbagai hal sesuai dengan kemampuan anak dengan sensor batasan dan pengawasan
yang baik dari orangtua. Pola asuh ini adalah pola asuh yang cocok dan baik
untuk diterapkan para orangtua kepada anak-anaknya.
Anak yang diasuh dengan tehnik asuhan otoritatip
akan hidup ceria, menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri, terbuka pada
orangtua, menghargai dan menghormati orangtua, tidak mudah stres dan depresi,
berprestasi baik, disukai lingkungan dan masyarakat dan lain-lain.
Pola asuh yang sering diterapkan orang tua
pada anak-anaknya sering kali terbentuk dari pola asuh yang pernah diterima
pada masa lalu dari orang tuanya. Akankah kita meneruskan pola asuh yang salah
pada anak-anak kita? Jika kita tahu apa yang telah kita terima di masa lalu
kurang tepat, marilah kita menjadi orang tua yang bijaksana demi anak-anak
kita.
“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam
hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan”
(Efesus 6:4).
Penulis: Djoni Poer – SPA IO
975
No comments:
Post a Comment