sumber gambar: http://suryapost.co/seni-budaya-melayu-riau-tradisional-dan-modern.html |
SUKU MELAYU RIAU
(Fokus doa suku bulan Juli 2017)
Suku Melayu Riau, adalah pusat suku Melayu. Suku Melayu Riau bisa dikatakan sebagai pusat budaya seluruh suku Melayu. Banyak suku Melayu di Indonesia yang berasal dari suku Melayu Riau, bahkan suku Melayu yang berada di Malaysia juga berasal dari keturunan suku Melayu Riau. Selain itu bahasa Indonesia yang menjadi bahasa Nasional, yang diucapkan oleh seluruh orang Indonesia adalah bahasa Melayu Riau yang berganti nama menjadi bahasa Indonesia.
Letak Suku Melayu Riau
Provinsi Riau, terletak di bagian tengah Pulau Sumatera. Sebelah Utara provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara dan Selat Malaka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Meskipun sebagian besar penduduk Melayu Riau hidup di Pulau Sumatera, sebagian lain tinggal di kepulauan. Dua pulau yang paling berkembang dalam gugusan pulau itu adalah Pulau Batam dan Pulau Bintan
Agama Islam di Suku Melayu Riau
Masyarakat melayu pada umumya identik dengan Islam yang menjadi fondasi dari sumber adat istiadatnya. Sebelum kedatangan Islam ke nusantara, banyak bagian wilayah berada di bawah Kerajaan Sriwijaya antara abad ke-7 sampai abad ke-14 yang sangat dipengaruhi oleh tradisi Hindu-Buddha. Pada abad ke-12, masuknya Islam ke nusantara dibawa melalui Samudera Pasai yang telah terlebih dahulu dan diakui sebagai perintis kerajaan Islam di nusantara pada zamannya. Proses ekspansi Islam terjadi melalui perdagangan, pernikahan dan kegiatan misionaris ulama Muslim. Faktor-faktor ini menyebabkan penyebaran damai dan pertumbuhan pengaruh Islam di seluruh alam melayu. Faktor kuat diterimanya Islam oleh masyarakat melayu adalah aspek kesetaraan manusia, yang menurut ideologi masyarakat kala itu menganut sistem kasta dalam Hindu, dimana masyarakat kasta kelas bawah lebih rendah dari anggota kasta yang lebih tinggi.
Masa keemasan ketika Malaka menjadi sebuah kesultanan Islam. Banyak elemen dari hukum Islam, termasuk ilmu politik dan administrasi dimasukkan ke dalam hukum Malaka. Penguasa Malaka mendapat gelar 'Sultan' dan bertanggung jawab terhadap agama Islam. Pada abad-15 Islam menyebar dan berkembang ke seluruh wilayah Malaka. Disisi lain, orang Sakai dan Talang Mamak masih menganut animisme. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak penduduk Sakai dan Talang Mamak yang sudah memeluk agama Islam. Meski begitu, peralihan kepercayaan itu tak memupus kebiasaan mereka mempraktikkan ajaran nenek moyang mereka.
Pengaruh Islam dalam Suku Melayu Riau dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka. Para orang tua lebih mementingkan pendidikan agama daripada pendidikan formal, terutama saat anak-anak mereka berada di sekolah dasar. Pada saat yang sama, dalam adat masyarakat mereka juga terdapat praktik-praktik yang menonjolkan keterikatan kepada kepercayaan-kepercayaan asli, misalnya penggunaan jampi-jampi untuk mengusir roh-roh jahat. Seorang dukun (dalam bahasa mereka biasa disebut `bomo`) biasanya dimintai pertolongan untuk mengusir roh jahat yang dipercaya menjadi penyebab segala macam penyakit.
Jumlah Penduduk Beragama Kristen di Riau
Berikut ini adalah informasi umum tentang penyebaran jumlah penduduk beragama Kristen dan Katolik di Provinsi Riau berdasarkan sensus Penduduk tahun 2010 - (sumber sp2010.bps.go.id). Adapun menurut data sensus tersebut, Jumlah penduduk Provinsi Riau sebesar 5,538,367 Jiwa, sedangkan Jumlah Penduduk Beragama Kristen dan Katolik Sebesar 529,078 Jiwa atau 9.55 persen dari total jumlah Penduduk Provinsi Riau. Adapun provinsi Riau Terdiri dari 10 kabupaten dan 2 kota dengan Jumlah Penduduk terbesar berada di Kota Pekanbaru.
Berikut data di sajikan dalam bentuk daftar jumlah penduduk Beragama Kristen dan Katolik untuk tiap-tiap kabupaten dan dan kota dalam provinsi Riau
Berikut ini adalah informasi umum tentang penyebaran jumlah penduduk beragama Kristen dan Katolik di Provinsi Riau berdasarkan sensus Penduduk tahun 2010 - (sumber sp2010.bps.go.id). Adapun menurut data sensus tersebut, Jumlah penduduk Provinsi Riau sebesar 5,538,367 Jiwa, sedangkan Jumlah Penduduk Beragama Kristen dan Katolik Sebesar 529,078 Jiwa atau 9.55 persen dari total jumlah Penduduk Provinsi Riau. Adapun provinsi Riau Terdiri dari 10 kabupaten dan 2 kota dengan Jumlah Penduduk terbesar berada di Kota Pekanbaru.
Berikut data di sajikan dalam bentuk daftar jumlah penduduk Beragama Kristen dan Katolik untuk tiap-tiap kabupaten dan dan kota dalam provinsi Riau
Kota/Kabupaten
|
Kristen
|
Katolik
|
Total Keduanya
|
Persentase
|
Jumlah Penduduk
|
Kuantan Singingi
|
9,614
|
814
|
10,428
|
3.57
|
292,116
|
Indragiri Hulu
|
19,753
|
3,845
|
23,598
|
6.49
|
363,442
|
Indragiri Hilir
|
6,119
|
603
|
6,722
|
1.02
|
661,779
|
Pelalawan
|
42,123
|
2,947
|
45,070
|
14.93
|
301,829
|
Siak
|
54,250
|
5,010
|
59,260
|
15.73
|
376,742
|
Kampar
|
61,613
|
5,098
|
66,711
|
9.69
|
688,204
|
Rokan Hulu
|
69,355
|
4,700
|
74,055
|
15.60
|
474,843
|
Bengkalis
|
56,295
|
4,624
|
60,919
|
12.22
|
498,336
|
Rokan Hilir
|
51,696
|
3,355
|
55,051
|
9.95
|
553,216
|
Kepulauan Meranti
|
2,350
|
162
|
2,512
|
1.42
|
176,290
|
Kota Pekanbaru
|
86,200
|
11,270
|
97,470
|
10.86
|
897,767
|
Kota Dumai
|
25,527
|
1,755
|
27,282
|
10.75
|
253,803
|
Provinsi Riau
|
484,895
|
44,183
|
529,078
|
9.55
|
5,538,367
|
Apa kebutuhan Masyarakat Melayu Riau Saat Ini?
Orang Melayu Riau membutuhkan teknologi pertanian yang tepat untuk mengolah tanah mereka. Infrastruktur komunikasi dan transportasi laut juga sangat mereka butuhkan. Mereka juga membutuhkan akses kepada pelayanan medis dan bidang yang lebih memadai lagi. Standar hidup orang-orang Melayu Riau berada jauh di bawah standar hidup yang bisa dinikmati oleh para pendatang di Provinsi Riau. Yang lebih ironis, Provinsi Riau justru menjadi provinsi yang memberi pemasukan terbesar kedua bagi pemerintah pusat setelah Provinsi Kalimantan Timur. Selain itu, tanah mereka juga seolah-olah dirampas oleh perusahaan perkebunan yang menjamur di sekitar Riau. Pembakaran hutan dan lahan gambut juga terjadi setiap tahun karena itulah cara mereka membuka lahan pertanian baru. Oleh sebab itu, komunitas Melayu Riau memerlukan orang-orang yang mau bekerja sama dengan mereka untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam bidang ekonomi, hukum, dan teknik-teknik konservasi alam.
Pokok Doa :
- Mari berdoa kepada Tuhan Yesus untuk kehidupan Suku Melayu Riau yang masih terikat dengan kepercayaan-kepercayaan yang berhubungan dengan roh jahat. Doakan agar Suku Melayu Riau dapat mendengar Injil dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
- Doakanlah kepada Tuhan Yesus agar Suku Melayu Riau memiliki teknologi pertanian yang tepat dan efisien untuk mengolah tanah mereka. Doakan pula agar kebutuhan akan infrastruktur, sarana transportasi laut, dan pelayanan medis dapat terpenuhi untuk meningkatkan kehidupan Suku Melayu Riau.
- Mari berdoa kepada Tuhan Yesus agar Suku Melayu Riau dapat menjalin kerja sama dengan orang-orang yang tepat sehingga kehidupan bidang ekonomi, hukum, dan teknik konservasi alam dapat terus mengalami peningkatan.
Pokok Doa Lain :
- Untuk Pemerintah NKRI
- Untuk pemerintahan kota Salatiga
- Untuk gereja Tuhan
- Untuk keluarga dan Generasi dimasa depan
sumber: http://www.bethanysalatiga.or.id
No comments:
Post a Comment