DOA MISI BULAN MEI 2017


SUKU INDIA DI INDONESIA
Jumlah populasi : sekitar 120.000 orang. 
Kawasan dengan konsentrasi signifikan : Aceh, Padang, Sumatera Utara, Jakarta dan Surabaya. 
Bahasa : Hindi, Tamil, Indonesia. 
Agama : Hindu, Sikh, Islam, Budha dan Jain.
Ada beberapa kelompok suku India-Indonesia yang telah lama menetap di Indonesia. Kelompok suku masyarakat Tamil dari India Selatan banyak terdapat di daerah Sumatera Selatan (Medan, pematang Siantar, dll). Banyak dari mereka yang didatangkan oleh pemerintah kolonial Inggris untuk bekerja di perkebunan-perkebunan yang dibuka di daerah tersebut. 
Di Jakarta, masyarakat Tamil-Indonesia mempunyai organisasi yang bernama Indonesia Tamil Tamram yang bergerak dalam pelestarian bahasa dan budaya Tamil, membangun saling pengertian antara orang India dan Indonesia, dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak Tamil di Indonesia untuk belajar bahasa ibu mereka.
Kelompok suku masyarakat Punjabi dari India Utara banyak terdapat di kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll. dan pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang. Banyak dari mereka yang beragama Sikh. Seorang tokoh Punjabi-Indonesia yang sering terlupakan adalah Gurnam Singh, pelari maraton pada era 1960-an yang menjadi pelari tercepat Asia pada asian Games 1962 di Jakarta. Gurnam Singh juga berasal dari Sumatera Utara.
Selain itu, di Indonesia ada pula kelompok suku masyarakat Sindhi yang juga banyak berperan dalam dunia perdagangan di Indonesia. Mereka umumnya bergerak di bidang industri garmen dan tekstil, makanan dan pertanian, perfilman, intan permata dan batu-batu mulia. Masyarakat Sindhi di Indonesia mempunyai organisasi sosial yang bernama Gandhi Seva Loka yang banyak memberikan bantuan kepada komunitas mereka sendiri, serta menyelenggarakan program orang tua asuh secara teratur. Organisasi ini juga menolong kaum fakir-miskin di kalangan masyarakat yang lebih luas, khususnya ketika ekonomi negara dilanda krisis yang berkepanjangan.
Sejarah
Berbagai kelompok masyarakat dari anak benua India telah datang ke kepulauan Indonesia sejak masa pra-sejarah. Nama Indonesia sendiri berasal dari bahasa Latin Indus "India" dan bahasa Yunani nêsos "pulau" yang secara harafiah berarti 'Kepulauan India'.
Sejak abad ke-4 dan ke-5, pengaruh budaya India menjadi semakin jelas. Bahasa Sansekerta   digunakan dalam berbagai prasasti. Namun sejak abad ke-7, huruf India semakin sering dipergunakan untuk menulis bahasa-bahasa setempat.
Selain itu, masyarakat pribumi Indonesia pun mulai memeluk agama-agama India, khususnya Siwaisme dan Budhisme. Namun ada pula pemeluk Wisnuisme dan Tantriisme. Diyakini pula bahwa berbagai penduduk India juga menetap di Indonesia, bercampur gaul dan berasimiliasi dengan penduduk setempat, karena pada abad ke-9 dalam sebuah prasasti dari Jawa Tengah disebutkan nama-nama berbagai penduduk India (dan Asia Tenggara). Belakangan, dengan bangkitnya Islam, agama Islam pun dibawa ke Indonesia oleh orang-orang Gujarat sejak abad ke11, bukan untuk menggantikan sistem-sistem keagamaan yang sudah ada, melainkan untuk melengkapinya.
Warisan India di Indonesia
Warisan agama Hindu yang masih tersisa di beberapa tempat di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan, adalah bukti-buktinya. Kisah epos Mahabarata dan kisah klasik Ramayana telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia. Banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu, meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Nama-nama seperti "Yudhistira Adi Nugraha", "Bimo Nugroho", "Susilo Bambang Yudhoyono", semuanya mencerminkan pengaruh India yang sangat kuat di Indonesia.
Selain itu di beberapa tempat, tampak sisa-sisa keturunan masyarakat India yang telah berbaur dengan masyarakat Indonesia. Nama-nama keluarga di kalangan masyarakat Batak Karo, seperti Brahmana dan Gurusinga yang tampaknya berasal dari nama-nama India, menunjukkan warisan tersebut.
Di Jakarta terdapat daerah yang dinamai Pekojan di Jakarta Kota, dan Koja di Jakarta Utara. Kedua daerah ini dulunya adalah pemukiman orang-orang India Muslim yang disebut juga orang Khoja. Mereka umumnya berasal dari daerah Cutch, Kathiawar dan Gujarat. Mereka berasal dari kasta Ksatria.
Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India dengan Aceh, sekitar abad 15 hingga abad 16. Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Masakan Indonesia dengan pengaruh India seperti megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah Pekalongan, Wonosobo, dan Temanggung. Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu Kalingga.

POKOK DOA UNTUK SUKU INDIA :
1. Berdoalah agar Tuhan melawat generasi baru dari suku India di Indonesia untuk mengenal Tuhan Yesus Kristus.
2. Berdoalah agar suku India dapat menyatu dengan suku lain di Indonesia dan semakin memperkaya ke-Bhineka-an di Indonesia.
3. Berdoalah agar semakin banyak anak bangsa dari suku India yang memberi kontribusi besar bagi kemajuan bangsa Indonesia.

POKOK DOA TAMBAHAN :
1. Berdoalah agar NKRI tetap terpelihara dan semakin kuat. Segala bentuk usaha golongan radikal yang ingin memecah belah dan mengganti ideologi Indonesia bisa diatasi. 
2. Berdoalah bagi Presiden Jokowi dan jajarannya agar terus bekerja menjalankan pemerintahan dalam hikmat dan lindungan Tuhan. 
3. Berdoalah bagi munculnya pemerintahan dan wakil rakyat yang bersih dan dewasa rohani di seluruh Indonesia melalui PILKADA mendatang. 
4. Berdoalah bagi munculnya generasi yang takut akan Tuhan yang memiliki hati untuk membangun Indonesia yang sejahtera, maju, bermartabat bagi seluruh penduduknya tanpa terkecuali. 
5. Berdoalah bagi keluarga-keluarga yang ada di Gereja Bethany Salatiga agar memahami tuntunnan Tuhan sehingga mampu melahirkan generasi baru yang Tuhan inginkan.

sumber gambar ilustrasi: google image

No comments:

Post a Comment