Pdt. Bambang Hengky |
PENTAKOSTA DALAM KELUARGA
Kis. 2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir --demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Dalam ayat diatas ada 4 kelompok : anak-anak, teruna, orangtua, hamba. Inilah yang dimaksud oikos,seluruh anggota keluarga secara utuh. Tuhan ingin lawatanNya memenuhi keluarga-keluarga agar pengalaman Pentakosta memulihkan seluruh anggota keluarga kita. Mujizat Pentakosta yang benar harusnya terjadi mula-mula di rumah tangga. Roh Kudus memenuhi rumah tangga demi rumah tangga. Kegerakan kebangunan rohani sering dianggap terjadi hanya di gereja atau KKR, tapi yang benar harusnya terjadi di keluarga-keluarga.
Kebangkitan rohani keluarga pertama kali terjadi di rumah tangga Kornelius, dialah orang non Yahudi pertama yang menerima lawatan Roh Kudus dalam rumah tangganya. (Baca : Kis 10 : 1 – 48)
Kis 10:1 - Kornelius adalah pemimpin batalyon, pasukan elit kerajaan Roma. Ia sangat hebat dalam tugas dan pekerjaannya. Selain itu ia adalah orang yang saleh dan bermurah hati kepada orang Yahudi. Diapun orang yang suka berdoa beribadah kepada allahnya. Suatu kualifikasi yang sempurna.
Kis 10:2-4 Kehidupan Kornelius yang berkualitas diatas tidak hanya mengesankan manusia tapi juga mengesankan bagi Allah Israel. Dia mendapatkan perhatian khusus dari Allah sekalipun ia bukan bangsa Yahudi.
Bagaimana mempersiapkan Pentakosta dalam keluarga kita?
1. MEMPERSIAPKAN HATI LEBIH DARIPADA STATUS
Tuhan tidak membeda-bedakan agama, jabatan, atau kelompokmu, tapi Tuhan tertarik pada sikap hati kita.
Hati yang benar di hadapan Tuhan akan membuat Tuhan memberikan perhatian khusus. Bagaimana dengan keluarga kita? Apakah kita sudah mengajarkan ilmu hati kepada seluruh anggota keluarga kita? Mengajarkan moralitas dan perilaku yang baik dan benar. Pengajaran hati harus dilakukan terus menerus, karena rumah tangga kita adalah tempat yang paling diingini oleh Tuhan. Dimana ada dua tiga orang sepakat sehati, maka Tuhan hadir ditengah-tengahnya. Urusi rumah tangga kita sungguh-sungguh.
2. MENGEMBANGKAN PENGENALAN AKAN KRISTUS LEBIH DARIPADA KESALEHAN MORALITAS MANUSIAWI.
Kornelius adalah orang yang sangat haus akan kebenaran. Dalam segala kesibukannya, ia tetap setia mencari Allah yang benar. Kornelius memang seorang yang baik, tapi dia sadar belum memiliki pondasi yang benar. Sebaik apapun sebuah bangunan, tanpa pondasi yang benar akan mudah roboh. Yesus Kristus adalah pondasi yang benar, oleh sebab itu mengenalkan Kristus dalam keluarga adalah hal yang paling penting untuk diajarkan di rumah tangga. Dalam Kis. 10:36-43 diceritakan Petrus mengenalkan pondasi Yesus Kristus kepada Kornelius dan keluarganya. Intinya Petrus mengajarkan bahwa Yesus adalah :
A. Firman Damai Sejahtera. ( Adakah damai sejahtera dalam keluarga kita? )
B. Tuhan Semua Orang. ( Apakah kita mengajarkan toleransi secara benar kepada keluarga kita, ataukah menanamkan kebencian pada agama atau kelompok lain? )
C. Tuhan Yang Baik (Apakah keluarga kita merasakan kebaikan Tuhan? )
D. Tuhan Yang Maha Kuasa ( Apakah Tuhan sudah benar- benar berdaulat mengatur keluarga kita?)
E. Mati Bagi Manusia (Apakah keluarga kita senantiasa memandang salib dan pengorbanan Tuhan sebagai anugerah tertinggi?)
3. MENERIMA DAN MENGHIDUPI PENGAJARAN MENGENAI YESUS KRISTUS.
Kornelius sekeluarga menerima pengajaran tentang Yesus, dan tanpa disangka Roh Kudus turun melawat mereka. Terjadi kebangunan rohani dalam keluarganya. Pemulihan keluarga dimulai dari lawatan Tuhan.
4. MENERIMA MANIFESTASI KARUNIA ROH KUDUS
5. MEMBERI DIRI MEREKA DIBAPTIS
Baptisan adalah momen masuk ke dalam keluarga Allah. Inilah tanda keabsahan dimana mereka terhisap dalam keluarga Illahi bersama orang-orang Yahudi, walaupun Kornelius sekeluarga bukan orang Yahudi. Dan inilah tanda dimana untuk pertama kalinya keselamatan diberikan kepada bangsa - bangsa lain non Yahudi. Dan Kornelius sekeluarga mendapat kehormatan menjadi pintu masuk keselamatan bangsa-bangsa.
Setelah menerima Pentakosta dalam keluarga, apa yang harus dikerjakan?
Ef 5:18-21 menuliskan demikian : Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur , karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh ,dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
Selanjutnya Roh Kudus akan menuntun kita untuk melayani Tuhan untuk mengabarkan keselamatan kepada orang lain. Namun perlu diwaspadai :
Pertama, Jangan meninggalkan kasih mula-mula. Cara mempertahankannya adalah berkumpul dengan orang-orang yang bersemangat mencintai Tuhan.
Kedua, jangan suam-suam. Kesuaman muncul karena kenyamanan diri sendiri. Lupa pada kepentingan Tuhan dan sibuk dengan diri sendiri. Kenyamanan membuat orang merasa tidak butuh Tuhan, karenanya miliki hati yang semakin bergantung pada Tuhan. Jangan kerajinan kita kendor, miliki hati yang terus menyala untuk Tuhan.
No comments:
Post a Comment