DISIPLIN DIRI


Image from google
Tuhan memakai tiga hal untuk mengubah kita menjadi semakin serupa dengan Kristus :
  1. ORANG-ORANG (Amsal 27:17) Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
  2. KEADAAN (Roma 8:28-29) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
  3. DISIPLIN ROHANI ( 1 Tim 4 :7-8) …Latihlah dirimu Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Kata latihlah dirimu juga menggunakan kata disiplinkan dirimu. Ini adalah sebuah perjuangan yang harus diupayakan. Jika pembentukan rohani yang terjadi melalui orang dan keadaan berasal dari luar ke dalam, maka disiplin diri berasal dari dalam ke luar. Pembentukan dari dalam ke luar ini memerlukan perjuangan untuk menguasai diri sendiri dan menundukkannya di bawah kehendak Tuhan. Karena musuh terbesar kedisiplinan adalah diri kita sendiri.  
Amsal 16:32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
Orang atau pasukan yang berhasil menduduki kota musuh, akan pulang dengan sambutan dan penghormatan luar biasa dari rakyatnya. Namun ada sebuah kehormatan yang lebih tinggi daripada itu, yaitu orang yang berhasil menguasai dirinya, orang yang menang atas diri sendiri.
ROMA 7 : 15, 18-19  Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.

Setiap kita, yang telah mengerti kebenaran, pasti memiliki kehendak yang baik untuk melakukannya. Tapi kenyataannya yang kita lakukan bukanlah apa yang kita kehendaki. Kita memiliki kehendak untuk rajin, ibadah, Gerbang Pagi, membaca Alkitab, perpuluhan, namun semuanya itu tidak kita lakukan dengan disiplin. Penyebabnya adalah :
Malas
Amsal 18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
Kemalasan kadang muncul karena kehendak atau keinginan kitaterlalu banyak sehingga terlihat sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu bangunlah kebiasaan disiplin dengan MULAI DARI HAL KECIL .
Menunda
Amsal 6 :10 -11 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" --  maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
Kemalasan akan menghasilkan penundaan. Suatu tugas menjadi sangat sulit untuk dilakukan jika kita menumpuk hal-hal kecil yang kita tunda. Jadi untuk belajar disiplin jangan menunda untuk dilakukan, MULAILAH DARI SEKARANG .
Nyaman
Amsal 6:9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
Melakukan disiplin diri pasti akan mengganggu kenyamanan kita. Banyak orang memilih untuk tetap nyaman daripada mendisiplin diri. Hasilnya hidupnya tidak berubah. Karena itu MULAILAH MELANGKAH demi kehidupan semakin baik, dan keserupaan dengan Kristus.

Disiplin diri dimulai dari memenangkan diri-sendiri, dan menundukkannya kepada kehendak Tuhan.


No comments:

Post a Comment