MUJIZAT DALAM RUMAH TANGGA
Yohanes 2 ; 1 – 11 menjelaskan kisah mengenai Perkawinan di kana tentu menjadi kisah yang sering kita dengar dan baca. Ini kisah yang menarik, sebab ketika Yesus membuat mujizat justru diawali dari kisah sebuah perkawinan. Walaupun Yesus sempat menjawab waktuku belum tiba. Namun akhirnya Yesus tetap melakukan mujizat bagi sebuah keluarga. Inilah yang Tuhan rindukan dalam seriap keluarga, dimana ada mujizat terjadi seiap hari. Dari kisah ini kita bisa belajar mengenai mujizat :
1. Undang Yesus dalam keluarga
Yohanes 2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
Dari kisah diatas kita belajar bahwa dalam acara pernikahan tersebut mengundang Yesus. Ini menjadi hal yang penting dalam keluarga kita, jika kita ingin mengalami mujizat. Undang selalu Yesus hadir dalam rumah tangga kita. Hadirkan Yesus selalu dan minta Yesus bukan hanya hadir, namun memimpin setiap langkah hidup rumah tangga.Menjadi perenungan kita, apakah kita terus melibatkan Yesus dan undang Dia, atau kita sedang melangkah sendiri dan mengandalkan kekuatan kita?
2. Ada Masalah
Dalam Yohanes 2:3 dikatakan : Ketika mereka kekurangan anggur , ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur ." Jika kita melihat kondisi saat itu,anggur merupakan hal yang penting dalam sebuah pernikahan. Anggur sebagai jamuan yang harus diberikan kepada tamu.Namun ketika anggur habis,itu menjadi masalah yang besar. Namun itu menjadi awal mujizat terjadi. Jika dalam rumah tangga atau keluarga sedang mengalami pergumulan, jangan takut, sebab Tuhan bisa beracara dan melakukan mujizat. Justru dalam pergumulan kita akan melihat kuasa Tuhan
3. Taat kepada Yesus
Yohanes 2:7 : Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
Ketika para pelayan belajar taat akan apa yang diperintahkan Yesus. Dalam keluarga, siapapun kita, mari belajar taat akan apa yang Tuhan kehendaki. Maka kita akan melihat mujizat yang terjadi. Sebuah ketaatan perlu penundukan diri yang kuat. Namun ketaatan menghasilkan ketekunan dan mujizat.
Sharingkan :
1. Bagaimana respon dan sikap kita ketika menghadapi pergumulan yang ada?ceritakan pergumulan yang pernah kita hadapi.
2. Bagaimana kita menyerakan Yesus dalan keluarga, dan mengajarkan ketaatan kepada Yesus dalam keluarga?
No comments:
Post a Comment