sumber gambar: google image |
“MIMPI”
oleh Pdm. Toni Baskoro
Ketika
sore menjelang, merupakan tanda sessi dalam seminar sudah akan selesai. Dan
waktu yang tepat untuk beristirahat dan merebahkan badan di kamar hotel tempat
aku menginap,karena kebetulan hari ini aku mengikuti kegiatan di luar kota. Dan
akhirnya sessi pun selesai dan bergegas aku menuju kamar. Lalu aku
mengistirahatkan badanku. Namun begitu malam menjelang, perut ini menjadi
berbunyi, pertanda harus segera bergegas mencari makan malam. Aku melangkahkan
kaki untuk menikmati kuliner kota itu di tengah malam yang ada. Dan akupun
akhirnya masuk ke sebuah tempat makan dan memesan makanan kesukaanku dan aku
mulai menikmatinya. Ditengah asyiknya menikmati makan, mataku tertuju ke
seorang anak yang sedang menjajakan majalah yang ada. Dengan semangat dia
menjajakan majalah ditengah malam dan ramainya orang yang berlalu lalang. Lalu
aku hampiri anak itu, dan mulai membeli majalah dengan tujuan bias
berkomunikasi dengannya.
Akupun
menanyakan harga dan jenis majalah yang ia jual. Sebut saja anak itu namanya
Anto..
Aku :
Dek harga majalahnya berapa?
Anto :
10 ribu om,mau beli yang mana?
Sambil
memilih majalah yang ada, akhirnya terlontar pertanyaan :
Aku :
kok jam segini masih jualan??emangnya kamu ndak sekolah?
Anto :
Saya sekolah om, justru itu pagi saya sekolah dan sore sampai malam saya
jualan..
Aku :
trus uangnya untuk apa ?
Anto :
ya untuk bayar sekolah dan biaya beli buku, maklum om,orang tua cuma pemulung
(namun raut wajahnya menunjukkan semangat juang yang tinggi)
Akhirnya
aku sempatkan nongkrong di pinggir jalan dan ngobrol dengan dia..
Aku :
eh,ngomong-ngomong kamu kelas berapa??
Anto :
baru kelas 5 SD om…kenapa?
Aku :
Ndak papa,,kalau besar mau jadi apa??
Anto :
Aku mau jadi pengusaha yang sukses om,biar bias membantu orang lain, bahkan
bias membangun sekolah bagi anak yang ndak mampu
Aku :
hmmmmmm ( hanya bias tertegun melihat jawabannya)…Kamu pasti bisa, punyalah
mimpi yang besar..Apa yang ada sekarang jangan membatasi dirimu…
Anto :
Yao m..aku jualan dulu ya om..(sambil pergi meninggalkanku)
Sahabat,
Anto hanya penjual majalah yang mungkin penghasilannya tidak banyak. Anto
memiliki orang tua yang juga mungkin penghasilannya tidak banyak. Anto mungkin
tidak punya rumah yang besar dengan segala kemewahannya. Namun hidupnya
ternyata KAYA, dia sangat kaya akan mimpi. Dia ternyata punya mimpi yang besar
yang akan mendorong hidupnya semakin berkembang untuk menggapainya. Bahkan
bukan hanya untuk memperkaya diri, namun untuk bermakna bagi orang lain..Di
sekitar kita banyak anak-anak yang memiliki mimpi..Mari dorong mereka memiliki
mimpi yang besar. Jangan aborsi mimpi anak-anak kita.
Karena masa depan sungguh
ada, dan harapanmu tidak akan hilang
Amsal 23 : 18
No comments:
Post a Comment