TINGGAL DALAM KASIHNYA (Lukas 15)
Seringkalai dalam perjalanan hidup kita, kita merasa menjadi
pribadi yang hebat tanpa membutuhkan pribadi yang lain. Namun sesungguhnya kita
sangat memerlukan Tuhan dalam hidup ini. Sepanjang tahun kita tentu banyak
merasakan kasihNya bagi kita dan keluarga. Baik dalam pekerjaan atau pelayanan.
Dan Waktunya kita memiliki komitmen untuk terus tinggal dalam kasihNya yang
besar. Kita bisa belajar beberapa hal mengenai perikop anak yang hilang,
diantaranya :
1.
Fokus pada hal rohani
Ayat 12 :Kata yang bungsu kepada
ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi
hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
|
|
Ayat 13 : Beberapa hari kemudian anak
bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di
sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya
Anak bungsu berfokus kepada kekayaan
materi . Dia mengejar hal-hal duniawi yang menggiurkan. Bahkan akhirnya dia
menghasbiskan kekayaannya dengan berfoya-foya. Sang bungsu sangat lupa bahwa
apa yang dikerjakannya bersifat sesaat. Mari fokuskan diri kita khususnya
mengakhiri tahun ini dengan hal-hal yang rohani. Arahkan mata kita pada
pekerjaan roh bukan pekerjaan daging. Miliki kasih kepada Tuhan dengan
melihat apa yang Tuhan mau kerjakan.
|
2.
Ada kesengsaraan di luar kasihNya
Ayat 14 : Setelah dihabiskannya
semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai
melarat.
|
|
Ayat 15 : Lalu ia pergi dan bekerja
pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk
menjaga babinya
|
Ketika sang bungsu
berada di luar rumah bapanya, maka kesengsaraan menimpa si bungsu. Dia berpikir
bahwa keluar dari rumah akan membuat dia bebas. Namun ketika anak keluar dari
kasih bapa, maka banyak hal yang dirasakan dan kasih bapa mengalir. Jangan kita
mengandalkan kekuatan kita sendiri dan melangkahkan kasih keluar dari kasih
Bapa.
3.
Ada berkat ketika tinggal dalam kasihNya
Ayat 22 :
|
Tetapi ayah itu berkata kepada
hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu
kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya
Ketika si bungsu kembali ke rumah bapa, maka
Bapa menunggu dengan setia. Bapa menunggu dengan kasih dan menyambutnya.
Inilah gambaran kasih Bapa yang menyambut kita sebagai anak-anakNya. Bahkan
Dia memberikan berkat bagi anak-anakNya
Sharingkan :
1. Pengalaman apa mengenai kasih Bapa
2. Pengalaman ketika kita meninggalkan kasih
Bapa
|
No comments:
Post a Comment