ANAK MUDA MEMIMPINLAH!



ANAK MUDA MEMIMPINLAH!

Kepemimpinan adalah Pengaruh
Suatu hari, seorang pria berdiri di tengah pasar yang sangat sibuk. Ia berdiri saja di sana sambil menengadah ke langit. Ketika itu jam-jam sibuk, jadi banyak orang yang memperhatikannya.  Karena pria itu berdiri dan menengadah terus, lama-kelamaan orang-orang berkumpul di sekelilingnya, dan semuanya juga berusaha melihat apa yang sedang diamatinya. Apakah ada pesawat yang terbang di atas? Apakah ada awan yang menandakan akan adanya badai besar? Atau, apakah ia melihat Yesus di awan-awan menjemput umat-Nya? … Tapi, walaupun sudah berusaha dengan sungguh-sungguh, mereka tidak melihat sesuatupun yang luar biasa. Mereka semakin berdesak-desakan, menghimpit orang tersebut untuk memastikan diri bahwa mereka melihat ke arah yang benar. Ada beberapa yang menutupi mata mereka karena silau, dan mereka semakin memicingkan matanya untuk melihat ke kejauhan. Seorang di antara mereka bahkan mengeluarkan teropongnya! Tapi, tidak ada seorangpun yang berhasil melihat apa yang menarik perhatian pria tersebut.  
Seperti biasanya kita tahu bahwa, warga kota kebanyakan individualis. Oleh sebab itu jarang sekali mereka berbicara kepada orang yang tidak mereka kenal. Tetapi karena tidak tahan, akhirnya salah seorang diantara mereka bertanya, “Hei, Bung”, katanya,”Apa sih yang sedang kamu lihat?” Pria itu terkejut. Ia bahkan tidak sadar kalau sudah banyak orang di sekelilingnya. “Nggak ada apa-apa, kok.” Jawabnya sambil terus menengadah ke atas. “Leher saya sedang keram, nih!” 

Ya deh, mungkin itu tidak benar-benar terjadi. Tetapi itu adalah ilustrasi yang bagus tentang PENGARUH!  Pengaruh adalah hal yang penting sekali untuk dimiliki seorang pemimpin. Seorang pria yang keram lehernya membuat sekian banyak orang berhenti dan ikut-ikutan melakukan apa yang dilakukannya. Ia tidak merencanakannya, tetapi selama semua orang terpengaruh untuk menengadah ke langit, dialah yang menjadi pemimpin mereka.    
Sekarang ini mungkin kamu berpikir, bahwa kamu masih muda dan pengaruh yang kamu punyai juga tidak besar. Masih untung pekataanmu didengar orang, seringkali malah tidak ditanggapi sama sekali. Dan hal ini membuat kamu membatasi diri untuk tidak terlalu ingin menonjol. Terus kamu mengambil keputusan untuk tidak melakukan apa-apa.
 Hei teman, hati-hati! … Orang lain mungkin bisa menghentikanmu untuk sementara waktu, tapi dirimu sendirilah yang menghentikanmu selama-lamanya. Untuk bertumbuh atau tidak, keputusannya ada di dirimu. Ya, dirimu sendiri! Dan ketahuilah, kamupun bisa memberikan pengaruh yang besar bagi orang-orang disekitarmu. Faktor usia tidak menentukan besar-kecilnya pengaruhmu, tapi kepedulianmu yang kamu ungkapkan kepada orang lain, itulah yang menentukan. 
Surat yang Mengubah Dunia 
Samantha Smith kuatir tentang perdamaian dunia, tetapi bukannya sekedar membicarakannya saja dengan keluarga atau teman-temannya, ia lakukan sesuatu. Pada tahu 1983, ketika Samantha berusia sepuluh tahun, ia menulis surat kepada Yuri Andropov, yang ketika itu menjadi pemimpin Soviet, untuk menanyakan mengenai masalah perdamaian ini. Suratnya berbunyi begini : 

Yang terhormat Tuan Andropov, 
Nama saya Samantha Smith. Usia saya sepuluh tahun. Selamat atas jabatan baru Anda. Saya sudah lama kuatir kalau-kalau Rusia dan Amerika Serikat terlibat dalam perang nuklir. Apakah Anda mendukung perang atau tidak? Kalau tidak, tolong jelaskan, bagaimana caranya Anda akan membantu agar tidak terjadi perang.  Pertanyaan ini tidak harus Anda jawab, tetapi saya ingin tahu mengapa Anda ingin menaklukkan dunia atau setidaknya negara kami. Allah menjadikan dunia bagi kita untuk hidup bersama dalam damai dan bukan perang. 
Salam,  Samantha Smith 
Samantha memperoleh jawabannya. Sebagian jawabannya berbunyi : 
Samantha yang terhormat, 
… Kamu menulis bahwa kamu cemas apakah akan terjadi perang nuklir diantara kedua negara kita. Dan kamu bertanya apakah kami melakukan sesuatu agar tidak terjadi perang… Saya akan menjawabmu dengan serius dan jujur.  Benar, Samantha, kami di Uni Soviet sedang berusaha melakukan segalanya agar tidak terjadi perang di bumi… Rakyat Uni Soviet tahu benar, betapa mengerikan perang itu. Empat puluh dua tahun yang lalu, Nazi Jerman, yang berusaha menjadi pemimpin dunia, menyerang negara kami, membakar serta menghancurkan ribuan kota dan desa kami, membunuh jutaan pria, wanita dan anak-anak Soviet. Dalam perang tersebut, yang akhirnya kami menangkan, kami bersekutu dengan Amerika Serikat : Bersamasama kami berperang demi kemerdekaan banyak orang … Dan sekarang kami sungguh ingin hidup dalam damai … Dan yang jelas dengan negara besar seperti Amerika Serikat.  Di Amerika dan di negara kami ada senjata nuklir – senjata mengerikan yang dapat membunuh jutaan manusia seketika. Tetapi kami tidak mau senjata-senjata itu digunakan. Itulah persisnya mengapa Uni soviet dengan sungguh-sungguh menyatakan ke seluruh dunia, bahwa Uni Soviet takkan pernah menggunakan senjata nuklirnya terhadap negara manapun …  … Menjawab pertanyaanmu yang kedua : “Mengapa Anda mau berperang terhadap seluruh dunia atau setidaknya dengan Amerika Serikat?” kami sama sekali tidak menginginkan hal semacam itu. Tak seorangpun di negara kami… menginginkan perang besar ataupun perang “kecil”. Kami menginginkan damai … Kami menginginkan damai bagi diri kami sendiri dan bagi seluruh bangsa di planet ini, …bagi anak-anak kami, dan bagimu, Samantha…  Terima kasih atas suratmu. Saya doakan yang terbaik dalam kehidupanmu yang masih muda. 
Y. Andropov  

Tuan Andropov juga mengundang Samantha ke Moskow. Samantha menerima undangan tersebut, dan melewatkan dua minggu berkeliling Uni Soviet. Kisah Samantha menarik banyak perhatian, dan dengan segera, hampir semua orang Amerika tahu tentang surat Samantha tersebut.  Samantha, masih muda, tapi sangat peduli dengan keadaan dunia, dan ia cukup berani mengambil tindakan mempengaruhi salah seorang pemimpin terpenting di dunia. Dan ia berhasil ! Sayangnya, Samantha Smith tewas dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1985. Namun bagaimanapun juga, pengaruhnya bagi dunia terasa sampai detik ini. Allah telah memanggil dia untuk memimpin generasinya dalam menemukan perdamaian dunia. 
Mungkin kamu tidak perlu terlalu terbeban untuk mengubah dunia. Setiap harinya, kamu bisa menemukan cara-cara untuk membuat perbedaan di rumahmu, lingkunganmu, sekolahmu, gerejamu, dll. Tanyakan apa yang bisa kamu perbuat untuk membantu mereka. Pada saat itu, kamu sedang mengembangkan pengaruhmu.     


Yang kamu ucapkan dan perbuat sungguh mempengaruhi orang lain, entah secara positif ataupun negatif.  KARENA BAIK INFLUENZA ATAU PENGARUH, KEDUA-DUANYA SAMA-SAMA MENULAR!  Semakin kamu menjangkau orang lain dengan cara yang baik, semakin orang ingin mengikutimu dan MENJADI SEPERTI KAMU. Dan kamu juga akan menemukan banyak sahabat yang mengagumkan.      


sumber gambar ilustrasi:
pexels.com

No comments:

Post a Comment