HATI MURID


Renungan Harian 21 Sept 2017 (FA)

HATI MURID
Matius 5:1-12Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut , karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran , karena mereka akan dipuaskan.
Kita akan belajar bagaimana proses pemuridan baik dalam keluarga dan gereja akan bisa maksimal. Dalam hal ini kita akan belajar ketika kita berada diposisi sebagai orang yang dimuridkan. Sebagai seorang murid, kita perlu belajar memili sikap hatis eorang murid, diantaranya :
1.Merasa miskin (ayat 3).
Miskin yang dimaksudkan disini bukan berarti miskin secara jasmani. Namun yang dimaksudkan adalah rasa kebutuhan khususnya tentang hal yang rohani. Seorang murid harus memiliki semangat dan rasa kebutuhan yang besar akan sebuah pengajaran, Jangan menjadi orang Kristen yang berpuas diri dan merasa cukup. Kebutuhan akan hal rohani menjadi kebutuhan pokok untuk kita bertumbuh secara rohani.
2.Dukacita atas dosanya (ayat 4).
Ketika dalam proses bertumbuh dalam pemuridan, tentunya banyak hal yang akan membuat kita diproses. Dalam pemuridan dan keluarga tentu ada hal-hal yang bersifat tegoran, apalagi mengenai dosa. Kita perlu memiliki hati yang lembut ketika ada tegoran terhadap dosa kita. Memiliki hati yang mudah berubah untuk semakin dibentuk menuju keserupaan dengan Tuhan.
3.Mau dibimbing (ayat 5).
Hati yang siap dibimbing harus dimiliki oleh seorang murid. Arahan dibutuhkan bagi pertumbuhan kerohanian kita. Ketika kita dimuridkan, memiliki sikap hati yang siap dibentuk akan memperluas kapasitas kita. Setiap anggur yang baru, harus disipakan kirbat yang baru. Hati yang siap menerima arahan. 
4.Hidup dalam kebenaran (ayat 6).
Proses pemuridan tentunya sebagai kesempatan dalam memiliki kehidupan dalam kebenaran. Justru melalui pemuridan, kita bisa saling diingatkan untuk selalu hidup dalam kebenaran. Kebenaran yang dimaksudkan bukanlah kebenaran pribadi, namun kebenaran sejati yaitu sesuai dengan Firman Tuhan. Sehingga kita memiliki hidup yang berpadanan dengan firmanNya.
Sharingkan :
1.Kendala apa yang sering dialami dalam pemuridan, khususnya ketika kita dimuridkan
2.Apa yang bisa kita lakukan ketika melihat rekan komunitas atau pemuridan kita sedang mengalami pergumulan

No comments:

Post a Comment